Belajar Motret: Mengenal Shutter

Ada yang sedang belajar memotret dengan baik dan benar? Maksudnya, nggak hanya mengandalkan mode auto atau pakai mode manual tapi tidak tahu maksudnya. Memangnya salah? Ya enggak sih. Yang penting hasilnya memuskan bukan? Tapi, jika niatannya berkembang kearah professional maka ilmunya perlu diupgrade dong. Salah satu hal yang menarik untuk dipelajari di awal belajar motret adalah shutter.

Ini bukan tentang cara memotret objek A dengan shutter speed berapa atau objek B dengan cara seperti apa. Yang seperti itu lebih asyik dipelajari sambil praktek. Mengetahui definisi shutter itu penting, sebab ini merupakan salah satu komponen utama dari kamera.

Kalau buka kamus Bahasa Inggris, Shut itu artinya menutup. Dalam konteks kamera bagaimana?

Berikut ini beberapa jawaban yang diberikan beberapa fotografer professional terkait definisi shutter.

A: shutter adalah semacam layer yang menutup sensor. Dapat membuka dan menutup selama beberapa waktu sehingga sensor bisa merekam cahaya yang masuk melalui lensa.

B: Shutter adalah pintu yang membuka dan menutupi sensor. Fungsinya menentukan berapa lama sensor terkena cahaya.

C: shutter itu tombol untuk menjepret kamera.

D: shutter itu seberapa cepat cahaya masuk ke sensor.

Menurutmu yang benar yang mana?

Adakah diantara kamu yang juga menjawab shutter itu tombol? Rasanya kita bisa men-skip pengertian ini sebab ada kok kamera yang njepretnya nggak pakai tombol. Misalnya saja action camera semisal go-pro. Dia bisa memotret dengan hanya pakai voice command lho. “hey go-pro take a picture”! lalu “cekreek”.

Tombol, master slave, remote control dan voice command hanya perantara atau trigger untuk pengaktifan shutter. Memerintahkan agar sebuah elemen di dalam kamera melakukan aktivitas pengambilan gambar melalui proses pembacaan objek. Membacanya itu kan pakai cahaya, nah di sini elemen tersebut mengijinkan cahaya mengakses sensor.

Masih berkaitan dengan penjelasan di atas, shutter dan shutter speed itu beda. Pada kamera yang menggunakan shutter mekanik, shutter speed merupakan cepat atau lambatnya tirai membuka dan menutup. Pada shutter jenis elektronik, shutter speed merupakan kecepatan pembacaan pixel sensor dalam satu baris. Sudah jelas? Di bawah kita akan bahas mengenai shutter mekanik dan elektronik ya.

Shutter juga bukan tirai sebab pada shutter elektronik tidak ada tirai. Shutter juga bukan penutup sensor, sebab pada shutter elektronik sensornya sudah terekspose. Definisi shutter adalah tirai penutup ini paling banyak beredar jika kita browsing atau baca buku. Pemahaman ini berasal dari kamera berjenis shutter mekanik. Saat ini sudah banyak beredar kamera berjenis shutter elektronik seperti pada smartphone.

Jika kita belajar apa itu shutter, harus tahu juga bahwa shutter itu nggak semuanya mekanik. Mungkin DSLR atau Mirrorless kamu masih memakai shutter mekanik saja. Coba buka lensanya, di depan sensor ada lembaran tipis yang disebut shutter. Pada proses penjepretan, dia akan membuka dan menutup. Makin sering membuka dan menutup, makin lama makin aus. Inilah yang akhirnya dikaitkan dnegan shutter count.

Pada shutter elektronik yang misalnya saja terdapat di smarthone, tidak ada tirai seperti itu. Sensornya sudah terbuka tapi pembacaan objek hanya terjadi jika ada trigger. Shutter speed menyatakan kecepatan pembacaan pixel dalam satu baris dari kiri ke kanan. Sedangkan shutter rate menyatakan kecepatan pembaaan pixel dari atas ke bawah.

Mengenai shutter elektronik, ada 2 fenomena yang sering dikaitkan dengan hasil gambarnya. Rolling shutter distraction, ini merupakan kejadian saat gambar menjadi bengkok. Dan Bonding from artificial light, terjadi saat kita memotret sumber cahaya yang hasilnya aka nada garis cahaya tak merata.

Setelah merangkum dari hasil studi banding sana-sini, shutter itu adalah elemen yang mengijinkan proses pembacaan objek. Pada shutter mekanik melalu mekanisme membuka dan menutup, pada shutter elektronik melalui pembacaan garis demi garis pixel sensor.

Bagaimana, setuju atau tidak dengan definisi ini?