Cara filmmakers memilih pemeran dalam film
Sebelumnya kita perlu tahu dalam membuat film kita punya
triad atau 3 posisi penting dalam pembuatan film yaitu: produser – sutradara - penulis skenario.
Penulis bekerja untuk membuat
cerita, karakter, dan alurnya. Tugas sutradara memvisualisasikan ke gambar untuk
penyampaian emosi dan cerita. Produser mengurus manajemen, teknis, dan tentu
bertanggungjawab atas seluruh hasil akhir film.
Pada dasarnya pemilihan aktor/aktris berbasis pada:
1. kebutuhan naskah
2. proses casting
3. pertimbangan sutradara dan/atau produser.
Aktor dan aktris dipilih berdasarkan bagaimana penulis
skenario menciptakan karakternya. Beberapa penulis bahkan menulis ciri karakter
langsung dalam skenario. Untuk mensinkronkan agar visualsasi bisa sempurna
sesuai dengan jalan cerita, penulis skenario juga bekerja sama dengan
sutradara.
Sutradara dan produser kemudian menugaskan casting director
atau Bahasa Indonesianya penata peran untuk mengaudisi sejumlah aktor/aktris
dari berbagai tempat. Aktor/aktris dipilih berdasarkan hasil observasi dimana
si aktor/aktris yang akan dipilih memiliki fisik, sifat atau gerak gerik tubuh
yang sesuai atau paling mendekati dengan karakter.
Sebagai orang yang bertanggungjawab secara visual dan
artistik, beberapa kandidat shortlisted yang disaring penata peran kemudian
diseleksi kembali oleh sutradara secara ketat. Dalam prakteknya, pemilihan
kandidat biasanya dilakukan dengan konsultasi bersama produser untuk
mempertimbangkan dari segi manajemen dan teknis kontrak. Aktor/aktris
di-callback atau audisi ulang untuk memilih satu dari dua atau tiga yang
menjadi calon kuat.
Bagaimana, sudah jelas kan alurnya? Jadi pemilihan aktor
atau aktris tak bisa asal ya. Asal cakep, asal bisa acting, asal pede, asal
mau. Kesesuaian dengan karakter yang diharapkan sangat penting.
Ditulis oleh: Mahendrayana Setiawan Triatmaja
Ditulis oleh: Mahendrayana Setiawan Triatmaja
0 comments