Review Drone DJI Mavic 2
Sudah setahun yang
lalu atau mungkin lebih ya, DJI
Mavic 2 telah datang dengan 2 versi, Pro dan Zoom. Setahunan menunggu harganya
turun atau jual bekasan murah deh, tapi sepertinya ngga turun-turun ya? Yang
jual bekasan juga sangat jarang lho jadi saya berkesimpulan Mavic Pro 1 sampai
sekarang masih banyak diminati dan harganya juga jauh lebih murah, hampir
setengahnya (untuk sama-sama combo). Akhirnya admin pun beli Mavic 2 juga deh
sebagai penawar ngidam, jadi admin memiliki Mavic 1 dan Mavic 2. Langsung saja
yaaa.....
Mavic Pro 2 adalah drone keluaran
terbaru dari DJI di seri Mavic. Kita tau pada seri Mavic, DJI berusaha
memberikan kualitas yang mumpuni di level profesional namun tetap
mempertahankan portabilitas drone. Namun ada yang berbeda dari Mavic 2 ini,
menurut saya drone ini menggabungkan kelebihan-kelebihan dari Portabilitas Dji
Mavic, Kekokohan kamera seri Dji Phantom dan Keleluasaan pergerakan kamera seri
Dji Inspire
Sebelumnya kita tau, ada beberapa fitur baru dari DJI
Mavic 2 ini dari iklan DJI. Beberapa diantaranya adalah
- Bitrate Video hingga 100Mbps.
- Foto HDR.
- Video Coding H.265.
- Activetrack 2.0.
- Terbang lebih lama, terbang lebih stealth.
- Obstacle Sensing lebih aman dengan 10 sensor omni-directional
- Ocusync v2.0
Fitur diatas pastinya bisa diketahui di youtube resmi DJI. Namun ada
perbedaan diantara Mavic 2 Pro dan Mavic 2 Zoom, dimana kedua drone ini ada
fitur yang dikhususkan untung masing-masing tipe
fitur khusus pada DJI Mavic 2 Pro
Kameranya yang PRO
Sesuai dengan
namanya. Menggunakan nama Hasselblad yang tertanam Sensor CMOS 1 inch dengan
resolusi 20MP. Kamera Hasselblad terkenal sekali sebagai kamera yang menangkap
detail dengan baik. Jika dibandingkan dengan Mavic 2 Zoom, Mavic 2 Pro sangat
unggul untuk lowlight. Gambar yang dihasilkan memiliki gradasi yang super
(10-bit) karena memiliki lebih dari 1 miliar warna. Namun sebenarnya percuma
apabila viewnya menggunakan layar 8-bit atau 16 juta warna karena gradasinya
akan terlihat seperti ada garis pemisah tiap warna.
Color Profile
Color Profile
baru yang diberi nama 10-bit DLog-M sehingga editor memiliki keleluasaan dalam
post processing atau editing dikarenakan terdapat 1 miliar warna yang ditangkap
dalam setiap pixelnya. Color Profile ini juga mampu menangkap dynamic range
yang lebih luas, jadi baik di area highlight maupun di area shadow, kita masih
bisa mendapatkan detail yang cukup banyak. Tidak ada yang terlalu overexposed
ataupun yang underexposed. Namun jangan lupa, pengeditan harus didukung dengan
layar yang mendukung 10 bit juga.
Video HDR
Mode Video HDR,
video lho bukan foto. Jadi video yang kita rekam bisa menghasilkan dynamic
range yang lebih luas lagi dan masing-masing objek di dalam frame mendapatkan
kontras yang cukup. Suka dengan foto HDR? Apalagi video, pasti lebih puas.
Aperture
Aperture bisa
diganti dari f/2.8 – f/11. Ini adalah fitur yang dibutuhkan oleh
profesional dari seri drone-drone DJI maupun drone lain sebelumnya dimana hanya
tersedia fixed aperture saja. Menggunakan aperture yang bervariasi, admin bisa
menyesuaikan terang gelap maupun depth of filed baik foto atau video. Apalagi
jika dituntut untuk menyajikan footage dengan motion blur yang pas, admin jadi
terbantu
Fitur khusus pada DJI Mavic 2 Zoom
Zoom
Jelas lah soal zoomnya, namanya
juga Mavic Zoom. Mavic seri ini memiliki 2x optical zoom (Focal Length lensa
bisa diganti dari 24mm – 48mm) sehingga tidak ada penurunan kualitas gambar
(cropping) saat di zoom. Keuntungan lain dari fitur zoom ini adalah soal silent
capture, yang sangat dibutuhkan ketika subjek yang kita foto tidak bisa
didekati secara fisik oleh drone karena akan mengganggu aktivitas natural dan
keamanan objek (misal: hewan, kendaraan, dan tentunya orang atau manusia).
Kita
jadi bisa memotret dari jarak yang agak jauh dan tetap mendapatkan foto yang
komposisinya pas dengan kualitas yang optimal. Selain itu relatif lebih aman
karena bisa dapat tampilan cukup dekat meskipun drone diterbangkan jauh dari
subjek. Begitu pula soal estetika, penggunaan focal lenght tinggi membuat field
of view yang lebih sempit, hal ini akan memaksimalkan efek paralax ketika
digunakan untuk merekam video sambil terbang memutar atau sambil terbang
bergeser menyamping. Kemampuan zoom juga membuka teknik
baru yang sangat jarang ada pada drone yaitu Vertigo Effect.
Superphoto
Hybrid Autofocus menggunakan
phase & contrast detection. Fitur ini yang membuat saya merasa keren yaitu
kemampuan layaknya lensa cinema dimana titik fokusnya benar-benar dipertahankan
meskipun kita sedang melakukan zoom-in zoom-out bahkan ketika drone menjauh dan
mendekat.
Quickshot : Dolly Zoom
Selain itu autofokunya cepet banget karena focal lenght bisa dirubah, Mavic 2 Zoom memiliki mode atau metode foto baru yang menggabungkan beberapa jepretan 48mm. Mekanismenya adalah untuk mendapatkan foto dengan luas frame seperti 24mm, Mavic 2 Zoom akan menggunakan beberapa kali jepretan lensa 48mm dan digabung sehingga hasilnya selebar saat menggunakan focal length 24mm sehingga menghasilkan foto landscape beresolusi tinggi dan detail yang super sehingga tidak kalah dengan Mavic 2 Pro.
Yang terakhir adalah Mode
quickshoot baru yang apik, yaitu Dolly Zoom.
Konklusi
Nah dapat dilihat bahwa Mavic 2 Pro dan Mavic 2 Zoom memiliki fitur yang tidak ada pada drone satu dan lainnya, artinya keduanya memang digunakan untuk keperluan yang berbeda.Admin jadi kepikiran, kenapa ya begitu? Padahal kan bisa saja kedua jenis kamera yang digunakan itu memiliki kemampuan kedua kamera drone tersebut seperti memiliki sensor yang besar, kemampuan mengambil detail gambar tinggi, metode fokus yang supercepat, ada zoomnya dan aperture bisa dirubah sesuai keinginan sehingga kita tidak perlu membeli 2 drone untuk kebutuhan yang berbeda. Mungkin DJI memang menunda untuk menyematkan kemampuan tersebut di DJI Mavic 3 nya ya, hehehehe..
Jadi bagaimana? Apakah kawan-kawan cinematic.id berencana untuk membeli atau
upgrade ke DJI Mavic 2? Jika iya mau yang Pro atau yang Zoom?
0 comments