Tips Membuat Foto Caleg dan Capres Yang Meningkatkan Elektabilitas
Dunia
politik memang pada dasarnya adalah hal yang sangat mulia. Apabila
dilakukan dengan niat yang baik, benar serta tepat, menjadi pimpinan
negara atau orang yang berpengaruh besar dalam kehidupan seluruh orang
dalam satu negara tentunya akan menjadi profesi dengan potensi pahala
yang paling besar. Niat untuk memperbaiki Indonesia, menjadikan lebih
baik melalui jalur politik tidak akan bisa terlaksana tanpa adanya upaya
untuk mengambil hati masyarakat mengingat sistem politik kita adalah
demokrasi.
Lima
tahun sekali mata kita akan dijejali aneka iklan visual caleg dan
capres. Tentu saja tujuanya untuk mengambil hati para pemilih. Ada yang
konvensional ala pasfoto, ada yang tak biasa namun justru menuai cibiran
netizen. Seperti halnya foto yang kita bagikan ke sosial media, foto
caleg dan capres punya misi meningkatkan engagement serta exposure. Dari
yang nggak kenal menjadi kenal, syukur-syukur bisa terkonversi menjadi
suara saat pemilu yang menentukan nasib masa depan si caleg atau capres
secara pribadi. Jadi, sepenting itulah foto itu berdampak kedepannya.
Upaya "PDKT" atau mengambil hati masyarakat terkadang bisa terbentuk atau justru rusak dengan hal yang sangat sederhana, yaitu foto. Ada beberapa hal yang terkadang membuat pemilih merasa "ilfil" hanya karena foto, berikut diantaranya :
Upaya "PDKT" atau mengambil hati masyarakat terkadang bisa terbentuk atau justru rusak dengan hal yang sangat sederhana, yaitu foto. Ada beberapa hal yang terkadang membuat pemilih merasa "ilfil" hanya karena foto, berikut diantaranya :
FOTO CAPRES MENANAM POHON
Tepat awal September 2022, masyarakat kita cukup dihebohkan dengan postingan salah satu yang mungkin akan menjadi salah satu capres/cawapres (yang sedang digencarkan kala itu, tp realnya beliau tidak jadi capres di 2024).
Memperlihatkan persona pro wong cilik dan bekerja keras |
Memang
sekilas cukup wajar sebagai konten untuk meningkatkan citra, namun
masyarakat yang semakin cerdas tentu merasa ada kejanggalan. Misalnya
seperti foto tersebut adalah tempelan, editan, subjek yang dimaksud
sebenarnya tak ada disana dan lain sebagainya. Namun setelah saya
periksa:
Analisa foto forensik |
Apabila dilihat menggunakan aplikasi forensik foto, memang terlihat foto tersebut adalah asli alias tidak ada objek foto editing ekstrim seperti objek yang tidak ada menjadi ada, hanya ada editing minor saja. Bahkan ketika kita harus breakdown cara/tahapan memotret foto tersebut, kira kira seperti ini floorplannya.
Floorplan foto menanam mangga |
Dugaan semakin kuat bahwa sebenarnya itu adalah foto asli. Karena itu saya tetap mencari kebenaran foto tersebut, dan saya akhirnya mendapat video asli dari kegiatan tersebut.
Foto rangkaian kegiatan |
Pada
akhirnya kita tarik kesimpulan bahwa tak ada manipulasi gambar, namun
netizen kembali heboh dikarenakan penggunaan lighting yang berlebihan.
Foto yang seharusnya alami dan begitu dramatis malahan mendapat respon
sebaliknya. Ah, netizen makin pintar saja.
Tetapi tidak hanya ini, ada banyak foto-foto yang justru mendapat respon negatif hanya karena kesalahan teknik dan penyajian foto tersebut.
Tetapi tidak hanya ini, ada banyak foto-foto yang justru mendapat respon negatif hanya karena kesalahan teknik dan penyajian foto tersebut.
FOTO-FOTO CALEG / CAPRES FENOMENAL
Yang akan kita bahas ini tentu bukan hanya pasfoto caleg/capres yang biasanya tertempel di Baliho, namun juga foto-foto kampanye mereka yang disebarkan di sosial media.
ngga gini juga kali ya pak |
Apakah ada yang salah dengan foto tersebut? Tidak. Di tengah mainstreamnya foto caleg yang B aja dengan slogan yang digunakan sejuta umat seperti sederhana, jujur, merakyat, amanah, dan segala slogan mainstream lainya, tentu yang seperti ini bisa menjadi nilai yang positif dan menjadi highlight.
FOTO CALEG DIGUGAT KARENA TERLALU CANTIK
Majunya teknologi digital membuat foto editing bisa dilakukan semua orang. Namun, kasus yang menimpa salah seorang calon anggota DPD pada tahun 2019 berbuntut gugatan. Penyebabnya adalah foto dia dianggap terlalu cantik atau tidak sesuai kenyataan.
Itu siapa? ya pantes digugat |
Apakah
melakukan pengeditan di luar batas kewajaran bisa dianggap melanggar?
Sepanjang yang saya pelajari, iya. Apalagi jika gambar, shape,
kecerahan, bentuk, tata anatomi wajah yang benar-benar berbeda dengan
aslinya. Tetapi tentu saja kita perlu konsultasikan kepada ahlinya.
Ada versi imut |
Namun, hal ini terkadang diakalin oleh para tokoh politik tersebut dengan cara menampilkan foto masa mudanya, ketika wajah masih terlihat sempurna.
FOTO KEPAK SAYAP
Yang satu ini meski tak ditulis nama, netizen pasti tahu. Tak ada yang salah dengan fotonya, namun penyebarannya yang terlalu masif, sampai tidak ada 1 KM ada 2 baliho besar, tentu membuat public jengah.
Hadeuh, sama satunya yang foto Bapak mengepalkan tangan |
FOTO CAPRES ESTETIK SEPERTI SELEBGRAM
Entah bagaimana capres ini mendirect timnya, sosial media si capres sangat estetik hingga netizen menganggapnya tak kalah dengan selebgram seleranya.
Estetik bukan? |
TIPS FOTO CALEG/CAPRES
Belajar dari ilmu fotografi dan pengalaman di atas, ada beberapa tips foto yang sekiranya bisa meningkatkan citra dan elektabilitas :
1. Lakukan pengeditan sewajarnya. Menghilangkan jerawat, keriput, atau hal tak rapih lainnya itu wajar. Namun jangan sampai mengubah bentuk wajah hingga tak dikenali atau berwujud seperti orang lain.
2. Sealami mungkin. Jika ingin berpose sendiri atau bersama-sama, lakukan sealami mungkin. Jika memang berkegiatan misalnya menanam pohon, mencangkul atau apapun itu, sebisa mungkin dilakukan dengan totalitas. Jangan ada kesan kaku atau settingan. Foto candid yang baik akan lebih bernilai daripada foto profesional yang kaku.
3. Manipulasi wajar. Jika perlu manipulasi dengan penempelan atau penghilangan objek, maka lakukan sehalus mungkin serta masih dalam batas kewajaran.
4. Minimalisasi foto, maksimalkan slogan. Foto bertujuan agar publik mengenal. Namun, jangan lupa slogan, justru ini perlu dipikirkan secara matang agar menjadi branding tak terlupa.
5. Perhatikan unsur estetika. Unsur informasi dalam foto caleg/capres itu utama, tapi jangan lupa estetikanya. Outfit, pose, makeup, hingga editing harus estetik.
6. Pose antimainstream. Jika Anda berani, buatlah pose yang antimainstream. Namun tetap ingat kembali poin-poin di atas dan tetap jangan sampai menghancurkan marwah sebagai calon tokoh politik yang berpengaruh
Dana kampanye tak sedikit, salah satu pos yang banyak menyerap anggaran adalah alat peraga kampanye (yang sebagian besar adalah foto). Unfaedah bahkan menuai hujatan tentunya bukan harapan. Elektabilitas melejitlah yang perlu menjadi tujuan. Karenanya jangan sampai anggaran yang besar ini menjadi sia-sia. Bagi saya pribadi, foto memang sangat berpengaruh besar dalam mengambil hati masyarakat. Namun ada hal yang jauh lebih berpengaruh lagi, yaitu action nyata yang berdampak positif kepada seluruh masyarakat dan negara.
Author: Mahendrayana Setiawan Triatmaja
0 comments