FILM SEBAGAI PROPAGANDA
Sejak teknologi gambar bergerak ditemukan, film sudah menjadi wahana penyampai pesan yang efektif. Rekaan adegan sedemikian rupa dari pembuat film dapat diisi berbagai macam hal dari lelucon, suara hati, doktrin, hingga propaganda. Apalagi jika kita bicara sisi distribusinya yang masif dan terstruktur, tak lewat jalur normal jual-beli tiket bioskop. patut diduga ada upaya-upaya ‘pemaksaan’ penyampain pesan di sana. Untuk film di Indonesia, yang baru-baru ini ramai disinyalir sebagai film propaganda adalah “Sayap-sayap Patah”. Kalau yang legendaris sampai dilakukan puluhan tahun misalnya film G30S PKI. Film-film lain pun sebenarnya ada, mari kita bahas dari berbagai sudut pandang tentang propaganda film.
APAKAH PROPAGANDA SELALU TENTANG POLITIK?
Tahu buzzer? Saya yakin hampir semua pembaca disini tahu. Pada dasarnya, buzzer itu adalah agen propaganda. Dalam kehidupan berpolitik, pejabat, petinggi negara atau bahkan negara tentu tidak bisa dengan mudah klaim dengan menunjukkan prestasi dari pejabat atau lembaga apalagi secara hiperbola di media. Selain tidak etis dan menjadi tidak elegan, petinggi negara juga akan kehilangan marwah dan wibawanya jika terlalu banyak berbicara. Oleh karenanya, dalam membentuk citra yang positif baik untuk pejabat, lembaga, bahkan negara, diperlukanlah agen propaganda yang posisinya lebih sesuai untuk membentuk opini sesuai dengan yang diharapkan.Jika kita mempelajari tentang sejarah Indonesia, sebenarnya buzzer sudah ada sejak Indonesia baru berdiri, yaitu masa pemerintahan Presiden Soekarno. Bahkan kemungkinan jauh sebelum itu, misalnya di jaman kerajaan. Hanya caranya berbeda dengan buzzer di masa kini. Jika jaman dahulu buzzer digunakan untuk kebutuhan politik dalam atau luar negeri, pejabat, tokoh penting dsb., sekarang lebih luas. Buzzer sudah mulai digunakan dalam mempromosikan produk, mengangkat nama orang atau tokoh menjadi publik figur, dan tentunya dilakukan dengan teknik tertentu misalnya dengan melalui media seperti film ditambah dengan teknik repetisi yang konsisten agar suatu saat akan dinilai sebagai kebenaran.
CIRI-CIRI FILM PROPAGANDA
Film adalah media massa universal pertama yang secara bersamaan dapat mempengaruhi pemirsa sebagai individu dan anggota kerumunan, yang menyebabkan media ini dengan cepat menjadi alat bagi pemerintah atau lainnya untuk menyuarakan pesan ideologis yang diinginkan. Film-film propaganda dikemas dalam berbagai cara, tetapi yang paling sering produksi gaya dokumenter atau skenario fiksi, yang diproduksi untuk meyakinkan pemirsanya pada sudut pandang politik tertentu atau mempengaruhi pendapat atau perilaku penonton, sering dengan menyajikan konten subjektif yang mungkin secara sengaja menyesatkan dengan sangat mulus.
Karena sangat mulus, kebanyakan propaganda baik yang dilakukan melalui perantara atau apapun itu umumnya tidak akan disadari oleh penikmatnya. Namun ada hal yang sekiranya sangat kentara dalam teknik propaganda, yaitu adanya kesamaan subjek dalam film tersebut dengan dunia nyata. Misalnya saja adanya suatu tokoh tertentu yang di dunia nyata benar-benar ada, adanya lembaga yang benar-benar ada, adanya negara yang benar-benar ada, adanya adat kebiasaan budaya yang benar-benar ada dan lain sebagainya.
Lalu dalam hal tersebut, ditunjukkanlah tokoh protagonis yang dibuat sangat baik namun dengan bumbu beberapa kekurangan wajar agar terasa natural. Tokoh antagonis disini juga ditentukan (umumnya pihak yang menjadi lawan protagonis di dunia nyata) dan tentu saja dibuat benar-benar jahat atau buruk bagi nilai-nilai kebanyakan orang. Terkadang tidak hanya soal baik dan jahat, tetapi bisa juga dengan menunjukan superioritas dan kekuatan dari pihak tertentu dan disisi lain ditunjukan sangat inferior atau lemah.
Salah satu contohnya adalah film yang sudah saya sebut, Sayap Sayap Patah. Disana ada tokoh polisi, ada tokoh teroris, ada lembaga kepolisian. Semua hal tersebut ada di dunia nyata. Lalu dibuatlah bahwa tokoh polisi dan instansi kepolisian disana dibuat baik dan lawannya dibuat jahat. Contoh lain adalah film Sang Perwira, dan masih banyak lagi. Coba tanyakan, apakah tokoh atau lembaga ada di dunia nyata? Ada, namun tetap ada tokoh yang dibuat baik dan tokoh yang dibuat jahat. Dengan 2 contoh ini saya yakin yang membaca ini sudah bisa menyebut beberapa contoh film lain yang merupakan propaganda.
kesempurnaan Nicsap |
Walaupun begitu, tidak menutup kemungkinan tetap saja ada (walaupun amat sangat sedikit) film yang benar-benar tidak ada maksud yang terbesit dari para kreatornya (baik pendana maupun filmmaker) untuk membentuk sebuah opini dari film tersebut. Namun dalamnya hati siapa yang tau. Artinya film tersebut walaupun menggunakan sesuatu yang ada di dunia nyata, namun murni diciptakan sebagai karya seni, bukan media propaganda.
CARA MEMASUKAN PROPAGANDA DALAM FILM
Untuk menjawab hal ini kita perlu belajar dari Hollywood sebagai kiblat perfilman dunia yang jelas menjanjikan perputaran uang yang masif untuk kepentingan bisnis dan tentu saja dimanfaatkan Pemerintah Amerika Serikat untuk membangun citra positif mereka di mata dunia. Adapun beberapa hal yang diyakini benar oleh masyarakat dunia buah dari pengaruh film Hollywood :
Menunjukan Kekuatan Militer
Jika bertanya negara manakah yang paling kuat dan canggih dari segi militer ? Sebagian besar orang pasti menjawab Amerika Serikat. Hal ini memang tidak sepenuhnya salah mengingat dalam kenyataanya AS memang memiliki Armada dan Alutsista terbesar di dunia karena anggaran untuk militer AS untuk tahun 2022 saja mencapai 768 miliar dollar AS atau jika dirupiahkan dengan kurs saat ini sekitar 11.700 (sebelas ribu tujuh ratus) triliun rupiah. Tapi mayoritas orang di dunia belum tau tentang bagaimana kekuatan militer Rusia, China, dan Korea Utara yang menjadi momok buat AS.
Citra tersebut salah satu caranya tentu saja dibangun dari dari kegencaran dalam menampilkan beberapa alat tempur khas AS dalam film-filmnya. Misalnya saja dengan memunculkan pesawat F22 Raptor, juga alat tempur lain semisal kapal induk, pesawat siluman, rudal balistik antar benua, nuklir, dan beberapa senjata canggih seperti railgun, laser, weather controller dll. Hal tersebut seolah mengatakan bahwa “Kamilah Negara Dengan Alat Tempur Terkuat di Dunia”.
Tidak hanya melalui alat tempur, SDM militer pun sering ditunjukkan memiliki kemampuan jauh diatas rata-rata tentara pada umumnya. Tokoh paling terkenal tentu saja adalah Rambo. Salah satu film yang tayang 2022 ini yaitu Top Gun : Maverick juga menampilkan adegan serupa, yaitu adanya adegan pilot Angkatan Laut AS super (mas Maverick/Tom Cruise) yang hanya menggunakan pesawat kuno generasi 4 (Grumman F-14 Tomcat) bisa menang melawan 2 pesawat siluman modern generasi 5 milik Rusia (Sukhoi Su-57).
Berbeda Dengan Fakta Sejarah Yang Ada
Jatuhnya Vietnam ke dalam ideologi Komunis merupakan suatu aib bagi AS semasa perang dingin. AS yang unggul dari segi peralatan militer dan kesombongan mereka sebagai Pemenang Perang Dunia II ternyata tak mampu membendung kekuatan dan kengototan para Vietcong yang kebanyakan petani dan baru belajar memegang senjata.
Memang banyak prajurit AS yang gugur hanya karena melawan petani dan trap yang sangat sederhana. Walaupun begitu, beberapa pertempuran banyak dimenangi oleh pasukan AS. Namun hasil akhirnya tetap mereka harus angkat kaki dengan tangan hampa. Disini bisa dikatakan AS kalah dalam perang melawan Vietnam. Walaupun begitu, sampai sekarangpun masih banyak orang yang tidak percaya bahwa Amerika Serikat kalah di Perang Vietnam.
Orang yang terlalu kuat, tapi imej yang dibangun adalah seperti itu |
Untuk menutupi aib ini dibuatlah film semacam Rambo yang digambarkan kehebatan seorang Rambo dalam menghadapi ratusan pasukan komunis Vietnam dengan hanya bermodalkan Busur dan Anak Panah.
Amerika Serikat Adalah Penyelamat Dunia dan Cinta Damai
Film-film seperti Independence Day, Transformers dan War of the Worlds menggambarkan bahwa Amerika Serikat adalah negara heroik yang rela berkorban demi menyelamatkan dunia dari serangan Alien. Film ini menyiratkan pesan bahwa AS membuat senjata-senjata yang super canggih dan mematikan untuk melindungi Bumi dan isinya dari kehancuran.Dalam beberapa film seperti White House Down dan GI Joe, digambarkan bahwa Presiden Amerika Serikat adalah orang yang menentang keras perang dan menyerang negara lain.
Citra Negatif Negara Lain
Banyak sekali stereotip negatif yang dibangun oleh Amerika Serikat melalui film Hollywood yang mempengaruhi pandangan orang tentang negara-negara lain. Dalam sebuah penggambaran negara tertentu, terkadang film Hollywood memiliki ciri khas. Misalnya saja:
- Afrika selalu digambarkan kumuh, ada pasar-pasar, orang jualan kambing, terkadang jadi safari dimana pelancong bisa bercengkrama langsung dengan hewan buas.
- Brazil selalu ditampakkan dengan rumah-rumah yang kumuh bertingkat, dengan opening Christ The Redeemer di Rio de Janeiro sebagai establish yang menunjukan bahwa itu di Brazil
- Tiongkok, India, Meksiko, Arab Saudi selalu digambarkan dengan kantor-kantor, apartemen, perumahan, pasar yang serba kumuh dengan grading yang mengesankan suasana panas.
- Rusia dan beberapa negara yang mendekati kutub selalu digambarkan dingin dengan grading yang selalu kebiruan.
- Negara Timur Tengah selalu digambarkan sebagai negara sarang teroris kelas kakap.
- Korea Utara sebagai negara miskin akibat kepemimpinan rezim diktator yang gila.
- Ukraina meskipun tidak selalu, tapi sering digambarkan sebagai negara yang hancur akibat peperangan dan ledakan nuklir di Chernobyl, Pripyat.
- Rusia selalu dicitrakan sebagai negara yang selalu ingin memulai Perang Nuklir.
- Negara-Negara Amerika Tengah seperti Kuba, Meksiko, Nikaragua, dan Kolombia sebagai negara sarang Kartel Narkoba, Gangster dan Imigran Gelap.
Ada yang bisa menyebutkan lagi?
Apakah Dari Sini Sudah Tau Polanya?
Dengan membuat rancangan terlebih dahulu, tujuan propaganda tersebut apa. Misalnya saja tujuannya adalah untuk menunjukan superioritas dan kekuatan negara serta memperburuk citra negara lain khususnya lawan. Lalu barulah dibuat tahapan yang benar-benar memenuhi kaidah sekuensial ditambah dengan ilmu psikologi manusia yang pada kesimpulanya lebih menghormati sesuatu yang besar dan kuat, juga akan mendukung subjek memiliki nilai-nilai bagi kebanyakan orang adalah baik. Lakukan terus menerus karena apapun yang dilakukan dengan frekuensi yang sering akan dianggap sebagai kebenaran.
Film propaganda yang sangat jelas bertujuan sebagai propaganda banyak bermunculan khususnya di era Perang Dunia 1 dan 2. Pada saat itu, setiap negara (dan tokoh pentingnya) terutama para peserta perang berlomba-lomba untuk menunjukan superioritas negaranya sebagai 'detterent effect' sekaligus memperburuk citra pihak yang menjadi musuhnya. Beberapa contoh film yang menjadi senjata propaganda di era Perang Dunia diantaranya :
Setelah Perang Dunia 2 berakhir, upaya yang menunjukan superioritas dan memperburuk citra musuh lambat laun semakin berubah. Jika pada masa perang, upaya propaganda menjadi sangat terlihat maka pasca perang dunia, upaya tersebut masih ada namun tidak terang-terangan ketika masa perang. Beberapa film yang sudah jelas bertujuan untuk propaganda pasca Perang Dunia 2 diantaranya :
Selain itu, di dalam negeri sendiri tentu saja ada film yang sangat terkenal diantara seluruh masyarakat Indonesia yang pernah hidup di era Orde Baru. Film ini juga selalu menjadi pembahasan menarik pada bulan September mulai dari filmmaker, akademisi, pengamat, sampai bahan pembicaraan di warung kopi. Film itu tidak lain dan tidak bukan adalah :
Dari tadi kita terfokus pada film yang terkenal, tapi yang tak kalah masifnya adalah film-film di Youtube. Ya, film bioskop masih ada batasan dan harus melalui sensor. Apabila film tersebut melanggar aturan yang ditetapkan regulator perfilman seperti dianggap memperburuk citra negara secara keseluruhan atau dianggap dapat memancing keributan di Indonesia, maka film tersebut dilarang tayang sehingga filmmaker mendistribusikan film tersebut salah satunya adalah Youtube.
FILM-FILM PROPAGANDA FENOMENAL
Film propaganda yang sangat jelas bertujuan sebagai propaganda banyak bermunculan khususnya di era Perang Dunia 1 dan 2. Pada saat itu, setiap negara (dan tokoh pentingnya) terutama para peserta perang berlomba-lomba untuk menunjukan superioritas negaranya sebagai 'detterent effect' sekaligus memperburuk citra pihak yang menjadi musuhnya. Beberapa contoh film yang menjadi senjata propaganda di era Perang Dunia diantaranya :
- The Birth of a Nation (1915)
- Battleship Potemkin (1925)
- The Goddess (1934)
- Three Songs about Lenin (1934)
- The Triumph of The Will (1935)
- The Grand Illusion (1937)
- Chocolate and Soldiers (1938)
- The Eternal Jew/Der ewige Jude (1940)
- The Great Dictator (1940)
- An Airman's Letter to His Mother (1941)
- Moscow Strikes Back (1942)
- Casablanca (1942)
- Listen to Britain (1942)
- Ivan The Terrible, Part 1 (1944)
Setelah Perang Dunia 2 berakhir, upaya yang menunjukan superioritas dan memperburuk citra musuh lambat laun semakin berubah. Jika pada masa perang, upaya propaganda menjadi sangat terlihat maka pasca perang dunia, upaya tersebut masih ada namun tidak terang-terangan ketika masa perang. Beberapa film yang sudah jelas bertujuan untuk propaganda pasca Perang Dunia 2 diantaranya :
- The Burmese Harp (1956)
- The Cloud Capped Star (1960)
- I Am Cuba (1964)
- Red Psalm (1971)
- Class Relations (1984)
- Downfall/Der Untergang (2004)
- Persepolis (2007)
- Avatar (2009)
- Captain America: The First Avenger (2011)
- Red Dawn (2012)
- Okja (2017)
Selain itu, di dalam negeri sendiri tentu saja ada film yang sangat terkenal diantara seluruh masyarakat Indonesia yang pernah hidup di era Orde Baru. Film ini juga selalu menjadi pembahasan menarik pada bulan September mulai dari filmmaker, akademisi, pengamat, sampai bahan pembicaraan di warung kopi. Film itu tidak lain dan tidak bukan adalah :
PENGKHIANATAN G 30 S PKI (1984)
Dari tadi kita terfokus pada film yang terkenal, tapi yang tak kalah masifnya adalah film-film di Youtube. Ya, film bioskop masih ada batasan dan harus melalui sensor. Apabila film tersebut melanggar aturan yang ditetapkan regulator perfilman seperti dianggap memperburuk citra negara secara keseluruhan atau dianggap dapat memancing keributan di Indonesia, maka film tersebut dilarang tayang sehingga filmmaker mendistribusikan film tersebut salah satunya adalah Youtube.
KESIMPULAN
Yang membaca tulisan ini bisa jadi ketika sekolah diwajibkan menonton film G30S PKI, atau yang ketika awal-awal kemunculan video disc menonton film-film Rambo. Apakah merasa ada pola pikir yang terbentuk dari film-film tersebut?Penikmat film akan menikmati setiap adegan, alur cerita, dan mencoba menerjemahkan pesan. Refleksi diri terhadap tontonan itu ternyata penting, meski film adalah sarana hiburan namun perlu juga kritis dalam menyarikannya. Dunia nyata berbeda dengan fiksi, meski kadang fiksi dibuat semirip mungkin dengan dunia nyata.
Author: Mahendrayana Setiawan Triatmaja
0 comments